Monday, March 5, 2012

Review : Sucker Punch


Directed by Zack Snyder Produced by Deborah Snyder, Zack SnyderWritten by Zack Snyder, Steve Shibuya (screenplay), Zack Snyder (story)Starring Emily Browning, Abbie Cornish, Jena Malone, Vanessa Hudgens, Jamie Chung, Carla Gugino, Oscar Isaac, Jon Hamm, Scott Glenn, Gerard Plunkett Music by Tyler Bates, Marius de Vries Cinematography Larry Fong Editing by William Hoy Studio Legendary Pictures/Cruel and Unusual Films Distributed by Warner Bros. Running time 110 minutesCountryUnited States Language English

Film ini dibuka dengan peristiwa meninggalnya ibu dari BabyDoll(Emily Browning). Kemudian ayah tirinya berusaha membunuh BabyDoll dan adiknya karena berdasarkan surat warisan dari istrinya menyatakan bahwa semua warisan jatuh ke tangan kedua anaknya. Ketika sang ayah tiri hendak membunuh adik Babydoll, BabyDoll mengambil pistol hendak menembak ayah tirinya. Sialnya  peluru pistol mengenai adiknya sendiri. Ayah tirinya kemudian memasukkan BabyDoll ke tempat perawatan kelainan mental dengan alasan BabyDoll membunuh adiknya sendiri. Di sinilah inti cerita Sucker Punch, perjuangan BabyDoll melepaskan diri dari tempat itu..

Ini film tentang orang gila. Itu kesimpulan yang saya ambil ketika selesai menonton Sucker Punch. Gila juga berarti dalam penyampaiannya. Maksudnya adalah begitu kacaunya jalan cerita. Ini semacam film dengan campuran berbagai genre. Ada genre ala sinetron , gadis muda disingkirkan oleh ayah tirinya demi harta warisan. Ada genre 'cantik dan nakal' , gadis-gadis muda dan seksi, menari dengan pakaian super minim. Ada genre action , BabyDoll berkhayal ia dan teman-temannya melakukan aksi-aksi berkelahi. Ada genre fantasy, dalam khayalan BabyDoll ada Naga yang menyemburkan api , makhluk menyeramkan (semacam orc dalam LoTR), dan robot-robot humanoid, Serta sedikit genre thriller, yang terlihat di akhir-akhir film.
Menonton film ini muncul karena keisengan saja, gak ada kerjaan(ya ya-_-) , sehingga tak ada ekspetasi yang besar, ditambah lagi saya sudah mendengar kritik buruk atas film ini. Tapi kok saya akhirnya cukup suka ya dengan film ini? Di awal film saya merasakan ,"ah ini film cengeng remaja nih". Kemudian saya terperangah , lho ? jadi tempat perawatan mental ini sebenarnya rumah bordir??. Kebingungan saya bertambah ketika BabyDoll diminta menari ..,langsung menari lho, (sekejap saya berpikir akan ada tarian ala Black Swan) tiba2 menjadi film action yang terlihat seperti video game. Harus diakui kualitas adegan action sangat bagus, Zack Synder gitu loh, ditambah visual effect yang benar-benar keren! Saya suka bagian munculnya naga itu! Yah, walau gak masuk akal, udah kepukul pake tombak gede gak kenapa-kenapa. Tapi hal ini membuat saya marah, ini mau cerita apa sih? mau action? atau mau film ala Black Swan? Tapi adegan menari memang tidak pernah ada akhirnya.. Selain itu alur ceritanya memang sangat klise. Ada anak baru yang tiba-tiba menjadi pimpinan  temannya yang menjadi korban dalam melaksanakan rencana pelarian. Rencana pelarian akhirnya ketahuan dan sebagainya.
Namun yang membuat saya menjadi suka adalah bagian akhir cerita ini.Saya merasa seperti dijawab.Begini jawabannya: BabyDoll memang gila! Di awal film kita(atau saya) digiring untuk berpikir bahwa BabyDoll adalah waras, yah ,hanya sedikit suka berfantasi. Tapi di akhir cerita saya mengambil kesimpulan bahwa tempat bordiran, menari, aksi menakjubkan, dan fantasi keren hanyalah murni kegilaan BabyDoll. Memang ending yang curang, tapi saya cukup bisa menerimanya. Yah, mungkin saya bodoh tidak sadar dari awal, mungkin karena saya juga jadi gila HAHA

No comments:

Post a Comment